kawan-kawan

08 January, 2012

Luka



Lorekan mata pena,
tidak bertemu titik.

Aku mencatat segala rasa,
Pedihnya luka dilukai berulang kali,
Tidak tertanggung pundak kerdil ini.

Memerhati, mengamati,
Suara si manja,
Jerit pemuda.
Rintih si tua.

Berjilid –jilid dilukis wajah luka itu,
Hati gagal selami,
Jauh lubuk hati mereka
Terpendam luka 100 tahun.

No comments:

Post a Comment